
Cara mengobati vitiligo dengan phototherapy laser menjadi metode efektif dan banyak dipakai pada kasus pasien Vitiligo. Pemberian sinar ultraviolet B dengan intensitas tertentu yang merupakan terapi cahaya dapat secara bertahap membantu proses pigmentasi pada kulit vitiligo. Oleh sebab itu, bercak putih dapat kembali normal dapat memudar bahkan hilang dengan cepat.
Vitiligo adalah kondisi kulit yang muncul dengan hilang pigmen di area karena rusaknya sel penghasil pigmen di tubuh. Dengan begitu, timbul bercak putih yang tidak beraturan.
Diyakini penyebab vitiligo terkait erat dengan kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pigmen kulit (melanosit) dan terjadi depigmentasi. Meskipun vitiligo tidak menular dan tidak ada rasa sakit fisik, kondisi ini dapat memengaruhi aspek psikologis dan emosional.
Cara Mengobati Vitiligo dengan Phototherapy Laser
Phototherapy adalah terapi cahaya dengan sinar ultraviolet (UV) B, yaitu bagian dari radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ini telah disaring secara khusus untuk menghasilkan panjang gelombang paling efektif untuk stimulasi dipancarkan repigmentasi kulit.
Paparan sinar UVB dapat menambah jumlah sel melanosit di area kulit yang terkena vitiligo dan atasi bercak putih baru. Phototherapy kulit sudah dipakai sejak lama untuk mengobati kondisi kulit, sifat nya yang mampu kurangi radang kulit butuh rutin penyinaran untuk hasil yang lebih baik.
Berikut cara mengobati vitiligo dengan phototherapy laser melalui berbagai jenis terapi cahaya. di antaranya adalah:
1. Bili Lights
Cara mengobati vitiligo dengan phototherapy laser dengan gelombang cahaya fluoresen untuk mengobati sakit kuning pada bayi baru lahir. Cahaya ini kurangi bilirubin berlebih dalam darah bayi.
Baca Juga: Vitiligo: Kenali Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya
2. Bright Light Therapy
Menggunakan kotak cahaya yang meniru sinar matahari alami untuk mengobati masalah suasana hati dan tidur, seperti depresi musiman (SAD) dan susah tidur.
3. Broadband UVB
Menggunakan panjang gelombang sinar UVB yang ada dalam sinar matahari tetapi tidak terlihat oleh mata. Terapi ini untuk kondisi kulit seperti psoriasis dan dermatitis.
4. Narrowband UVB
Cara mengobati vitiligo dengan phototherapy laser selanjutnya pakai bagian spektrum sinar UVB yang lebih sempit dan lebih intens untuk mengobati kondisi kulit. Ini adalah jenis fototerapi yang paling umum saat ini.
5. PUVA
Menggabungkan sinar UVA dengan psoralen, sebuah senyawa kimia yang ada dalam tumbuhan. Psoralen dapat Anda oleskan pada kulit atau diminum sebagai pil, membuat kulit lebih sensitif pada sinar UVA.
Fototerapi seluruh tubuh dapat terjadi dalam waktu singkat, sekitar 5 hingga 10 menit per sesi. Untuk orang dengan vitiligo ringan, empat sesi per bulan dapat bantu kecilkan bercak kulit yang sudah ada dan cegah bercak baru.
Bagi Anda dengan vitiligo sedang hingga berat, dokter kulit sarankan dua atau tiga sesi per minggu (ditahap awal) untuk hasil yang lebih efektif. Penelitian menunjukkan bahwa efek samping fototerapi relatif sedikit, namun ada efek samping yang mungkin terjadi meliputi rasa perih atau iritasi pada kulit dan reaksi seperti terbakar sinar matahari.
Selain itu, treatment secara berlebihan tanpa diawasi medis dapat tingkatkan risiko rusaknya kulit jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk lakukan terapi ini di bawah pengawasan dokter atau ahli kulit yang pengalaman.
Fakta Seputar Vitiligo
Sama seperti sakit lainnya, vitiligo juga punya mitos yang dipercaya banyak orang. Berikut fakta seputar vitiligo agar Anda tidak keliru:
1. Vitiligo Tidak Menular, Bukan Infeksi
Banyak orang mengira bahwa vitiligo adalah sakit menular, hal ini sama sekali tidak benar. Vitiligo tidak bisa menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik juga tidak bisa menular melalui udara, air, atau benda yang disentuh bersama.
Vitiligo adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pigmen (melanosit) karena hilang warna kulit di area tertentu. Oleh karena itu, tidak ada risiko menular vitiligo.
2. Vitiligo Tidak Menyebabkan Rasa Sakit
Secara fisik, area kulit yang hilang pigmen karena kondisi vitiligo, tidak rasa sakit ataupun gatal sama sekali. Namun, secara visual, bagi orang kondisi ini dapat turunkan percaya diri.
Beberapa orang dengan kondisi vitiligo mungkin ada yang merasa sangat percaya diri dan tidak terlalu ganggu perubahan penampilan mereka. Mereka lihat vitiligo sebagai hal yang unik dan menjadi bagian dari identitas.
Namun, bagi orang lain, perubahan penampilan karena vitiligo bisa menjadi sumber stres dan cemas. Mereka dapat merasa kurang percaya diri, hal ini dapat dipicu oleh pandangan negatif atau kurangnya pemahaman dari banyak orang lihat vitiligo sebagai sesuatu yang langka dan tidak biasa.
Baca Juga: Harga Perawatan Vitiligo di C Derma
3. Vitiligo Tidak Ada Kaitannya dengan Albino
Vitiligo dan albinisme adalah hal yang berbeda. Albinisme adalah kondisi genetik karena tanpa melanin.
Melanin merupakan pigmen yang memberi warna pada mata, rambut, dan ada melanin sejak lahir.
Kondisi ini karena mutasi genetik yang ganggu proses melanin di tubuh mereka. Di sisi lain, vitiligo adalah penyakit autoimun yang dapat terjadi pada semua usia. Artinya, ada sistem kekebalan tubuh serang sel-sel melanosit mereka sendiri yaitu sel penghasil melanin.
Orang dengan vitiligo pada umumnya lahir dengan kulit yang punya jumlah melanin normal. Namun, seiring waktu, sistem kekebalan tubuh mereka mulai serang melanosit. Oleh karena itu, sebabkan hilangnya pigmen di area kulit tertentu, mengakibatkan bercak-bercak putih muncul.
4. Vitiligo Tidak Disebabkan oleh Makanan
Ada banyak mitos vitiligo bisa karena makanan atau minuman tertentu, tetapi ini tidak benar. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Vitiligo adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel tubuh sendiri, yaitu melanosit, sel penghasil pigmen kulit. Ini bukan hasil dari apa yang dimakan atau diminum seseorang.
Penderita vitiligo butuh asupan nutrisi yang tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga dukung kondisi kulit mereka. Makanan kaya antioksidan, vitamin, dan mineral dari buah serta sayur sangat disarankan.
Meskipun tidak ada larangan khusus, sebaiknya hindari makanan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan secara umum, seperti makanan olahan, fast food, gluten, alkohol, dan makanan tinggi gula, agar tubuh tetap sehat dan bertenaga.
Jangan lupa, hindari stress dan tetap berfikir positif agar tubuh tetap sehat.
5. Vitiligo Bukan Kusta
Vitiligo sering kali disalahartikan sebagai kusta karena secara visual keduanya memberikan tampilan bercak putih pada kulit. Namun, vitiligo dan kusta adalah dua kondisi yang sangat berbeda.
Kusta adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, saraf, mata, dan saluran pernapasan.
Kusta bisa menular melalui kontak dekat dan berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi. Kondisi kusta menyebabkan mati rasa dan kerusakan fisik lainnya
Sedangkan vitiligo adalah kondisi autoimun yang menyerang pigmen kulit sehingga terjadi bercak putih pada kulit. Vitiligo tidak menular dan tidak menyebabkan kerusakan saraf atau komplikasi serius lainnya seperti kusta.
6. Bercak Putih Tidak Selalu Menandakan Vitiligo
Seperti pada uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua bercak putih pada kulit berarti seseorang menderita vitiligo. Ada beberapa kondisi lain yang juga bisa menyebabkan bercak putih pada kulit, seperti infeksi jamur, bekas luka bakar, tanda lahir, hingga kusta.
Hal yang sangat penting untuk berkonsultasi dan berdiskusi dengan dokter spesialis kulit untuk diagnosis dan saran medis yang tepat karena hanya seorang profesional medis yang dapat menentukan penyebab pasti dan memberikan solusi dari bercak putih tersebut.
7. Vitiligo Dapat Terjadi pada Siapapun
Vitiligo dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, atau warna kulit. Tentunya, seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akan lebih rentan terkena penyakit autoimun dan salah satunya adalah vitiligo.
Orang dengan kondisi autoimun atau sistem kekebalan tubuhnya lemah, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan vitiligo. Namun, pada dasarnya, vitiligo adalah kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja.
Baca Juga: 5 Penyebab Bintik Putih di Wajah dan Cara Menghilangkannya
Anda bisa berdiskusi dan mendapatkan saran medis terbaik, termasuk dalam melakukan phototherapy laser untuk mengatasi vitiligo di klinik C Derma.
Klinik C Derma menawarkan perawatan vitiligo dengan kombinasi terapi, termasuk fototerapi laser yang dirancang khusus untuk penanganan berbagai keluhan kulit, termasuk Vitiligo, dengan merangsang produksi sel pigmen dan mengembalikan warna kulit yang hilang.
Terapi ini dilakukan oleh tim ahli dermatologi (Spesialis Kesehatan Kulit) pengalaman yang akan memastikan setiap sesi berjalan aman dan efektif. Pastikan Anda dapat berkonsultasi dengan ahlinya dan dengan perawatan yang disesuaikan, C Derma berkomitmen membantu Anda mendapatkan hasil terbaik.
Telah direview oleh dr. Maureen Situmeang, Sp.D.V.E.
Source:
- NYU Langone Health. Phototherapy & Laser Treatment for Vitiligo. Maret 2025.
- Texas Dermatology. 7 Facts You Might Not Know About Vitiligo. Maret 2025.
- Medicine International. Weekly Phototherapy is an Effective Therapy for Patients with Vitiligo. Maret 2025.